.... ,
Tak ada yang lebih menyakitkan daripada menarap kedua mata orang yang kamu cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul disana..
Anggi dan Kayla adalah dua sahabat karib sejak kecil. Berbeda dengan Kayla yang sulit jatuh cinta dan tidak terlalu memusingkan urusan pacar, Anggi mudah sekali jatuh cinta dan sering gonta ganti pacar. Sehari dua hari ia menangisi seorang pria karena cinta, hari berikutnya ia akan bersorak gembira dan tergila-gila dengan pria yang lain. Pengalaman terakhirnya putus dengan seorang lelaki yang sudah dipacarinya selama empat tahun karena perbedaan keyakinan, membuatnya sejenak enggan berurusan dengan cinta. Sampai ia bertemu dengan Angga, teman sekantornya. Anggi merasa selama ini ia melewatkan keindahan yang berada di dekatnya. Ia jatuh cinta lagi.
Sementara Anggi sibuk pdkt dengan Angga, yang ternyata adalah tunangan teman sekantornya sendiri; Rudi - rekan sekantornya yang lain - tanpa disadari oleh Anggi selalu memperhatikannya. Rudi memberi perhatian yang selama ini selalu dianggap Anggi tak lebih dari sekedar perhatian kakak kepada adiknya. Rudi tidak peduli terhadap pandangan Anggi, ia selalu ada disaat-saat terberat Anggi. Saat Anggi memutuskan untuk meninggalkan Angga karena tidak diberi kepastian dan merasa telah menyakiti tunangannya Angga, Rudi menjadi tempat curahan hati dan air mata Anggi.
Namun disaat Rudi menyatakan perasaannya dan Anggi berjanji untuk belajar mencintainya, keraguan menyelimuti hati Rudi. Ia takut pada keterpurukan masa lalunya. Ia merasa tidak layak untuk Anggi. Mereka akhirnya memutuskan untuk berhenti menjalin hubungan.
Anggi merasakan kehilangan yang besar saat Rudi meninggalkannya.
Novel karangan Yuditha Hardini ini sangat penuh intrik. Penggambaran judulnya seolah mengungkapkan bahwa ini merupakan faedah cinta segitiga. Namun setelah lembar demi lembar terlewati, kita akan mengangguk-angguk karena berhasil terkecoh. 'Gak hanya itu, lembar-lembar berikutnya pun penuh dengan kejutan dan ending yang tak terduga. Menarik! Bahasanya sederhana dan mudah dimengerti, emosionalnya pun kena. Dengan tebal sekitar 242 halaman, novel ini akan menjadi teman minum teh disore hari yang menyenangkan.
You must read!
No comments:
Post a Comment