.... , Lemme introduce about "Arventa"
Sebenernya ini band salah seorang sahabat lama yang dulu (gak inget kapan) sempat meminta ijin untuk menggunakan nama gue sebagai nama bandnya. Gue sempat kira cuma candaan, ternyata beneran. Dan sekarang gue mencoba mengambil peran untuk ikut membantu proses pertumbuhannya.
Arventa bergenre alternative, yang mulanya digawangi oleh 3 orang, yang terus bertransformasi personil hingga menjadi 5 orang. Pada saat gue diceritakan kembali mengenai 'Arventa' ini, gue mendadak interest dan mau tau lebih dalam lagi, sampai akhirnya kecemplung dan menobatkan (entah dinobatkan) menjadi manajernya. Ternyata rumit mengatur dan menampung aspirasi 5 kepala + 1 untuk menjadi satu pandangan. Ditambah lagi, begitu gue masuk, langsung dihadapkan dengan intrik-intrik yang ada, dan mendadak gue merasa sedang diuji.
Gue suka karakter masing-masing personilnya, dan entah mengapa, gue selalu merasa 'Arventa' itu bagian dari diri gue. Ketika gue mengenal lebih dalam masing-masing dari mereka, gue merasa, they are part of me. Bagian dalam diri gue. Egonya, nyablaknya, semangatnya, kreatifitasnya, nyolotnya, dan beraneka ragam lainnya. Gue gak bisa bohong, rasanya ada yang gak lengkap saat salah satu dari personilnya gak ada, sedang ada masalah atau berhalangan. Gue suka berada ditengah mereka, saat mereka latihan, manggung dan sedang ngobrol bersama. Lingkungan yang nyaman. Kita punya beberapa panggilan sayang untuk beberapa personilnya, seperti kepala suku dan sesepuh. Lucu kalau ingat bagaimana kata-kata itu bisa tercipta gitu aja. Perbedaan usia yang ada dalam 'Arventa' seperti mencerminkan diri gue, yang kadang bisa jadi tua dan dewasa, kadang juga lebih mirip abg labil yang gak jelas maunya apa.
Ada Shella di vocal, yang suaranya suka bikin gue envy berat, meskipun kadang suka bikin gregetan juga kalau disuruh nyanyiin lagu di nada-nada tinggi yang bikin dia keki dan kewalahan. Tapi gue selalu suka karena usahanya yang luar biasa untuk selalu maksimal dan professional. Seperti waktu perform, dia berusaha maksimal, baik secara tampilan kostum dan tampilan diatas panggung. Merinding rasanya tiap liat dia udah dipanggung. Meski katanya masih grogi, dia selalu bisa mengatasi suasana setelah mulai bernyanyi. Front liner, begitu gue menjulukinya, karena dialah pusat perhatian 'Arventa'. Daya tarik paling tinggi. Satu-satunya hawa diantara para adam.
Ada Rio di gitar, yang modal awalnya drummer. Ini dia, sahabat lama yang mensponsori penggunaan nama gue di 'Arventa'. Belajar gitar untuk bisa menjadikan 'Arventa' ada, pencipta lirik-lirik luar biasa, yang suka bikin gue heran darimana dia bisa dapat inspirasi saat penciptaan lirik. Sampai sekarang gue masih berambisi untuk bisa bikin tulisan/karya bareng dia. Kenyolotannya eksentrik, kadang gue suka bales bikin kesel dengan nyolotin balik. Merangkap backing vocal, yang sebenernya suaranya itu variatif. Menarik. Kepala Suku, begitu gue memanggilnya. Semacam panggilan untuk leader, meskipun sebenernya gak ada leader dalam suatu band.
Ada Rinto di melodi, yang suka hanyut sendiri kalau udah ketemu gitar. Alunan melodi yang dia petik itu bikin gue cengengesan karena mesra banget. Meskipun suka bikin kesel karena sering lupa kunci-kunci pembuka dari lagu yang bakal dimainkan pas latihan atau ngulik, tapi talentanya dan kecintaannya sama musik itu keliatan pas dia udah diem denger lagu. Cukup sekali dua kali denger lagu, dan dia udah bisa mainin lagu itu dengan sangat lancar. Asal penyakit pikunnya gak lupa aja sih. Humoris, tapi juga serius. Bisa bikin orang luruh tiap dia udah melantunkan petikan-petikannya yang.. nyeh. Sesepuh, begitu gue memanggilnya.
Ada Imam di bass, yang awalnya main gitar. Masih muda, dan hobi banget bengong. Suka belajar untuk jadi bisa, meskipun kadang moody gak karuan. Suka banget kalau liat dia lagi bergaya sama bassnya, tengil, atraktif dan kadang hiperaktif. Tapi itulah ciri khasnya yang selalu menarik perhatian. Gue suka bilang, "puk Imam" ketika sedang berbincang-bincang bersama, dan jadi menyenangkan. Kepolosannya yang nyata, yang suka tiba-tiba bertanya ketika sedang membahas hal yang baru, sangat manis. Meskipun kadang gue suka gak paham sama jalan pikirannya, tapi gue senang bisa berbagi cerita apa aja dan bisa bikin gue merasa muda lagi pastinya. Mukanya pas bengong itu penuh makna, pertama kali gue ketemu dan kenal dia rasanya asing banget; sampai akhirnya gue menyelam diantaranya dan gue tau bagaimana dia. Tetep semangat walaupun lumayan hobi nantangin orang dan adu ngotot, tapi selalu bisa diarahin dan dibimbing untuk jadi lebih baik dan lebih ngerti.
Ada Bayu di drum, yang ikut menggawangi dari awal 'Arventa' lahir. Meskipun kadang selalu bermasalah di tempo permainan, tapi dia semangat untuk terus menyemangati yang lain supaya tetap semangat. Dia yang bikin gue penasaran 'Arventa'itu seperti apa dan bagaimana dengan cerita-ceritanya, sampai akhirnya gue benar-benar berenang diantaranya. Dia suka ngasih ide-ide gak jelas yang bikin gue jadi ikutan semangat buat merealisasikannya. Suka kontras sendiri pas manggung, disaat yang lain pakai kostum dengan konsep sama, dia bisa tiba-tiba pake kostum yang beda. Itulah yang bikin dia jadi terlalu unik dan nyeleneh.
'Arventa' sedang belajar berjalan, namun masih tetap perlu pegangan yang mantap untuk tetap dialurnya, dan gue harap, gue bisa membantu sampai kelak 'Arventa' bisa berlari.
Awalnya sempat kewalahan membagi waktu hingga lumayan banyak hal dari kecil sampai besar yang terbengkalai. Sekarang gue coba memanajemeni waktu supaya bisa berjalan bersama beriringan. Keragaman karakter dan semangat para personilnya membuat gue selalu semangat untuk terus semangat juga untuk mereka, kita. Gue senang ada diantaranya, dan semoga kehadiran gue bisa menyenangkan juga.
Semoga gue bisa menjadi yang baik untuk semuanya. Inget kata-kata kepala suku, "Kita tidak harus hebat saat memulai, tapi kita harus memulai untuk menjadi hebat." :)
No comments:
Post a Comment