.... ,
Sejenak teringat kamu, di masa itu.
Tidak ada kenangan yang melebihi lekatmu.
Kau merasuki tidak hanya raga, tapi juga jiwaku; dekat dengan kehilanganku.
Aku mencintaimu melalui kata, tak akan lebih dari itu.
Menatapmu melalui bayangan masa lalu,
Senyummu masih semanis saat kita jumpa; terakhir dulu;
walau kau sembunyikan diantara diam,
berusaha untuk tetap terlihat tenang dan acuh dihadapanku.
Tatapmu masih memantulkan bayanganku,
Sekuat apapun kau berusaha mengelak: Menunduk, menghindar pandang.
Seperti halnya aku yang masih memandangmu dari balik kata-kata ku,
diam-diam.
Seruput demi seruput aromamu terhirup.
Semerbak, hangat, sarat akan kenangan. Tentang kita.
Meski tak mungkin terulang dan berakhir,
Aku bisa merasakan kita bahkan tak pernah benar-benar beranjak dari sana.
Kau bilang tutup buku;
Aku bilang kita hanya menulis cerita baru dilembaran yang masih ada.
Seperti saat kita menulis bersama cerita tentang kita, disebuah bab kehidupan.
Kau bilang aku berharga;
Aku bilang Kau tak terlupakan.
Seperti aku, kenanganmu adalah chapter kehidupanku yang ku tulis bersamamu;
garis yang harus tertulis dan terlewati.
Demikian.
No comments:
Post a Comment