Ketika ada satu waktu saja, aku dapat berhenti melangkahkan
kaki..
Aku ingin menari, mengitari gugusan pepohonan di setapak
jalanku ini; yang terlihat sejuk;
Teduh; dan sangat menggoda.
Sebab parau jemari kakiku berdarah-darah menahan perih,
penuh dengan airmata.
Andai ada satu tempat dimana aku bisa menyembunyikan jejak
kakiku..
Aku ingin sekali terbang, menggapai angkasa : sebuah mars
yang terlupakan.
Sebab merahnya menyala, menyemangati relungku yang kering
menahan dahaga.
Tetapi aku sadar, bahwa aku harus tetap berjalan; apapun
yang terjadi;
Bagaimanapun batu dihadapanku mengikis darah dari kulit
kakiku.
Sekuat apapun duri menghalangi jalanku.
Tetapi aku ragu, bahwa aku akan tetap setia menapaki bumi..
Sementara aku punya sepasang sayap yang siap menantang
langit;
Segenggam jemari yang siap merengkuhku ketika aku yakin :
bumi bukan tempat yang baik untukku.
Pilihanku :
Apa aku akan tetap menapaki setapak jejak ini dengan kedua
kakiku, menikmati tiap nanarnya;
Atau mencoba terbang dengan sepasang sayap kecilku,
menantang langit, dengan resiko siap untuk jatuh?
No comments:
Post a Comment