.... ,
Desah ialah nafas yang sedang belajar mensejajarkan irama.
Ritme demi ritme terangkai beriringan.
Mengulum satu demi satu jejak kata.
Tentang kita.
Sepintas terasa fana, selintas terasa nyata.
Bagaikan ada diantara tiada, lekat didalam pekat. Hanyut diantara gemericik-gemericik rasa.
Timbul tenggelam, sekenanya.
Seadanya;
Sebisanya.
Tetap ada.
Stabil ialah sebagian fatamorgana ditengah padang: Sekilas nyata.
Ketidakstabilan ialah sebagian kilat ditengah badai: Selalu ada.
Susun kata sebanyak-banyaknya. Bongkar semua ruang! Dobrak semua batas.
Kemudian bangun jembatan kecil lengkap dengan jalan setapaknya.
Tidak ada hitam yang pasti.
Tidak ada putih yang bersih.
Guratan demi guratan ditiap lembar kertas yang kau tulis adalah tanda, bahwa kau penuh warna.
Mengapa mesti dihantui resah?
Eksistensi tidaklah harus nyata, sebagaimana nyata tidaklah selalu eksis.
Lalu segala sesuatu akan beralur sesuai konsep Pencipta-Nya.
jalan setapak tidak akan ada guna tanpa pengikat di tiap simpulnya.
ReplyDeletehitam itu pasti dan putih itu suci.
aku hanya abu-abu yang memang terasa resah ketika tidak dianggap ada disaat yang memang membutuhkan kepastian.
konsep tuhan terjadi ketika orang memulai kata pasrah.
konsep diperuntukan bagi ti[ap individu yang membutuhkan suatu kepastian.
dan konsep akan berkembang dengan alur yang akan mengikuti.
hitam, putih, tapi aku abu-abu.