.... , "why worrying about the other people think?" kenapa kita harus khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan? karena kita hidup diatara mereka? karena kita hidup bersama dengan mereka? karena itukah kita harus peduli? hal ini akan jadi beda pemahaman ketika kita berhadapan dengan orang yang kepo atau orang-orang yang sok tau tentang kehidupan kita. seberapa penting penilaian seseoran membantu menciptakan image kita ditengah masyarakat? sama pentingnya dengan pertanyaan seberapa penting nilai a untuk bisa membuat lo lulus disatu mata kuliah? individualism. ada orang yang gak perlu nilai a disetiap mata kuliah kalau prioritasnya hanya ingin lulus. ada juga orang yang sangat peduli dan mengejar mati-matian nilai a demi eksistensi dan pandangan teman-temannya. jangan lupa, orang yang punya ipk 4,00 belum tentu lebih pintar dibanding dengan orang yang ipknya 1,00. permasalahannya cuma di rajin/engganya.
kita bisa melihat contoh sederhana dari infotainment. seberapa gesit para jurnalisnya berusaha mengorek informasi pribadi dari para selebritis dan menyajikannya ke publik, seolah-olah ngasih makan prasmanan mewah-mewahan di respesi pernikahan yang diadakan dipelosok desa. pasti dilahap sampai habis, apalagi gratisan. keberadaan media saat ini sangat membantu seseorang untuk memenuhi rasa 'kepo'/perasaan ingin tahunya; bahkan untuk hal-hal yang seharusnya gak perlu dia ketahui. kalau dia masih bisa menyaring dan meneliti apa yang dia dengar dan baca, mungkin gak jadi masalah. tapi kalau dia telen mentah-mentah apa yang dia dengar dan baca, malah akan jadi isu baru dan timbul persepsi yang kebanyakan negatif; dan belum tentu benar. why worrying about the other people think? karena kita ingin tahu. tanpa kita sadari, manusia selalu punya rasa ingin tahu tentang apapun, termasuk kehidupan pribadi seseorang dan pandangan tentang dirinya sendiri. itulah kenapa infotainment punya ratin yang tinggi dimanapun. kita cuma bukan selebritis yang kehidupannya jadi sorotan semua orang; kita cuma orang biasa yang kehidupannya jadi sorotan orang-orang sekitar kita; semacam seleb lokal.
why worrying about the other people think? pertanyaannya tinggal kembali lagi ke kita, siapkah kita tetap menjadi diri sendiri; seberat apapun gunjingan orang? karena sebaik apapun kita, pasti selalu ada pihak yang tetap mencemooh dan gak suka, meskipun tanpa alasan. mendadak teringat iklan salah satu produk rokok yang bilang "yang lain bersandiwara, gue apa adanya" dimana setiap orang dalam iklan tersebut memakai topeng tersenyum, padahal dibelakangnya menunjukkan ekspresi yang berbeda dan tidak menyenangkan. itulah mengapa, sebaik apapun kita berusaha menjadi baik; dan sebaik apapun respon dari orang lain, apa yang dilihat tidak selalu sama dengan apa yang ada dihati..
so, use your mask at the right time.. not all the time..
No comments:
Post a Comment