.... , "the greatest irony of love: 1. loving the right person at the wrong time; 2. having the wrong person when the time is right; 3. and finding out you love someone right after that person walks out of your life." sesuatu hal yang cukup menyebalkan jika salah satunya terjadi dalam hidup kita. (1.) jatuh cinta sama orang yang kita anggap 'mr/ms. right diwaktu yang salah; saat salah satu dari kalian/keduanya uda berpasangan misalnya. (2.) menjalin hubungan dengan orang yang salah; misalnya orang yang ternyata gak sebaik yang kita pikir/cuma ingin mempermainkan perasaan kita. (3.) menyadari perasaan kita kepada orang lain, justru disaat orang itu uda menyerah sama kita. nyesek.
namanya ironi, pasti embel-embelnya gak enak. ironi merupakan salah satu majas perumpamaan yang sarat dengan sindiran halus.. jadi ironi itu persis kaya mau ngasih tau orang yang uda susah dibilangin, tapi masih dengan nada sopan, seperti "secantik-cantinya cewek, percuma kalau dia pacar sahabat lo." seperti disadarkan bahwa selalu ada minus untuk membuat tanda plus. selalu ada kekurangan dibalik setiap kelebihan.
ironis.
jatuh cinta sama orang yg kita anggap 'the right one' di saat kita punya pasangan? lebih kedengaran kaya selingkuh hati. dan selingkuh hati itu lebih mengerikan dibanding selingkuh terang-terangan.. banyak sih rerjadi disekitar kita. salah satu alasan yang cukup kuat untuk menghindari kenyataan selingkuh dan mengurangi perasaan bersalah terhadap diri sendiri, soalnya sama aja kaya bilang "gue gakmau nyakitin perasaan pasangan gue; jadi gue gak bisa sama dia, walaupun gue sayang." kalau lo emang sayang, punya niatanpun pasti engga kan? ...
ironis.
menjalin hubungan dengan orang yang salah. seperti beli kucing dalam karung; kita gaktau kucing jenis apa yang ada di dalemnya karena pas beli gak buka karung dulu. ini lebih cocok dibilang human error, karena sering kejadian juga. bagaimanapun, namanya menjalin hubungan itu pasti saling mencocokan; melengkapi perbedaan dan kekurangan masing-masing. kalau sampai terucap kalimat semacam "gue uda menjalin hubungan dengan orang yg salah" tapi sanggup menjalaninya dalam hitungan tahun.. mungkin selama bertahun-tahun itu 'kucingnya' gak pernah dikeluarin dari karung. entah sadarnya kelamaan, atau sekedar jenuh dengan hubungannya, atau bahkan cuma pelarian untuk alasan yang ada di poin pertama. kalau lo emang ngerasa menjalin hubungan dengan orang yang salah, seharusnya lo berhenti.. bukan berlari. dan gak ada yang gak cocok; permasalahannya hanya lo dan pasangan lo itu bisa dan mau saling terima, atau engga? ...
ironis.
menyadari perasaan kita ke seseorang, yang uda pergi dari kehidupan kita. ini juga sering kejadian. kadang kita suka gak peka sama sekeliling kita dan terlalu sibuk bergulat dengan hal-hal diatas.. menyadari kehilangan itu adalah sebagian dari kebiasaan dan penyesalan. ada kebiasaan kalian yang hilang waktu orang itu pergi, dan disitu juga lo baru sadar kalau dia berarti. ada penyesalan yang timbul setelahnya, kenapa kita jadi gak peka dan kurang memahami lebih cepat. selalu begitu. orang tersebut bisa jadi menyerah karena udah lelah berusaha.. tapi, namanya sayang gak pernah kenal kata lelah.. disakitin beribu-ribu kalipun pasti rela.. masalahnya, lo bakalan memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar saling jujur dengan perasaan.. atau engga?
ironis.
karenanya, jangan menjadi bagian dari ironi suatu hubungan. open your eyes, open your mind. the right person always come at the right time..
Ini namanya kehidupan bun..
ReplyDeleteIronis memang..
All we have to do is face it..
Kaya yg aku jalanin sekarang yah, I'm forced to face it.. Haha
*pukpuk*
ReplyDeletekenapa di pukpuk muli dah..
ReplyDeleteSelama orang yang berkutat dalam ironi itu masih ikhlas hati mah.. Dipukpuk ribuan kali sampe tangan keriting juga tetep aja kan. Hidup itu keras, bung.!
Delete*absurdisitas maksimal*