.... , "love at the first sight" kalimat yang sering banget diungkapkan sama orang-orang yang lagi jatuh cinta sama seseorang, pada saat pertama kali bertemu. sedikit banyak gue sanggah, karena perasaan yang pertama kali lahir dari saat kita bertemu dengan lawan jenis yang menarik itu bukan cinta, melainkan hanya sebatas kagum atau suka, secara fisik. bagaimana mungkin seseorang bisa merasa jatuh cinta pada seseorang yang bahkan baru dia kenal? mungkin saja, mungkin saja mendadak ada chemistry antara keduanya sehingga menimbulkan rasa "she/he is the right one"
love at the first sight itu kaya lagi belanja, udah jatuh hati sama barang yang ada di toko pertama, keliling untuk cari barang yang sama dan membuat perbandingan ditoko lain, tetapi akhirnya tetap balik ke toko pertama dan membeli barang yang memang diidamkan. seperti halnya pertama kali melihat 'pangeran' atau 'putri' impian yang selama ini cuma dilihat dalam dongeng dan khayalan. ya, love at the first sight itu mungkin lebih tepat didefinisikan seperti itu. perasaan kagum terhadap seseorang yang menarik secara tampilan, perfeksionis dan menawan; dan berkeinginan kuat untuk mengenalnya lebih jauh.
sama halnya ketika gue berkali-kali jatuh cinta pada saat melihat orang yang sama. dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun; gue akan tetap jatuh cinta. entah konteks seperti itu bisa didefinisikan menjadi "love at the first sight for every moment" atau "true love" atau emang selama ini perbandingan gue cuma sejauh itu dan gak pernah lebih. pembahasan masalah hati emang gak akan ada habisnya.. tapi perasaan yang ditimbulkan dari kejadian "jatuh cinta" itu selalu sama: uring-uringan, kangen-kangen gak jelas, dan selalu deg-degan tiap ngeliat pujaan hati. apalagi kalau jenis cintanya bertepuk sebelah tangan. siapapun yang mengalaminya, pasti akan tetap merasakan perasaan yang sama, meskipun seringkali orang yang bersangkutan tidak menyadarinya.
love at the first sight itu kaya ngeliat sebuah buku dengan cover menarik, sinopsis yang menarik, tapi belum tau isinya. seolah langsung bisa menebak dengan cadas "pasti bagus!" ya, sesederhana itu. padahal kita belum tentu tau apakah buku itu bagus atau tidak jika tidak membacanya. sinopsis biasanya hanya bagian terbaik dari potongan cerita yang dirangkum, atau komentar pembaca yang paling menjual. sama seperti kita baru melihat seseorang yang menarik dan kemudian jatuh cinta karena perangainya yang menjual. istilahnya seperti melihat body semok perempuan seksi dari belakang, dan kita gak tau seperti apa wajahnya.. bisa jadi malam minggu, atau malah malam jum'at.. atau malah kelakuannya yang sangar, yang sangat gak sesuai sama proposisinya sebagai perempuan, dan kejutan-kejutan kecil yang bisa jadi bikin kita 'illfeel' mendadak..
yea, i love him at the first sight. "always" .. kalimat yang akan selalu gue ucapkan ketika gue melihat orang ini. dari awal pertama bertemu, kenal, terpisah tahun, sampai bertemu kembali.. kesan yang dia bawa selalu sama. kesan yang dia timbulkan selalu sama. seperti itulah definisi "love at the first sight" menurut gue.. meskipun di awal gue gak pernah sadar udah jatuh hati sama dia.. dan gue lebih gak sadar lagi karena udah berkali-kali jatuh hati sama orang yang sama. hal ini mengingatkan gue sama salah satu lagu jason castro yang menceritakan betapa mudahnya mereka saling jatuh cinta kembali..
so, let's fall in love (again) ..
No comments:
Post a Comment