.... ,
(1.) bringing back the feeling you've learned to forget. - mengingat-ingat kembali perasaan yang sedang berusaha untuk dilupakan. pasti rasanya gak enak diungkit-ungkit terus, diingetin sama suatu kenangan/seseorang yang ingin banget kita lupain. tapi kadang kita gak sadar, kalau sebenarnya kita suka menikmati perasaan sakit yang dihadirkan dari mengingat kembali. ada sedikit kebanggan yang muncul, penyesalan dan tentu saja air mata. kecuali kita sudah bisa menertawakannya, pastilah hal itu bukan jadi sesuatu yang menyakitkan lagi. jadi, kapan mau berusaha menertawakan kenangan?
(2.) Reminiscing the good times. - menyia-nyiakan waktu yang berharga. kadang kita suka larut akan sesuatu sampai lupa kalau waktu terus berjalan. kita asyik memikirkan seseorang yang mungkin sudah bahagia diluar sana, dan berharap akan ada keajaiban-keajaiban kecil yang mengubah keadaan. kita gak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, dan jadilah terbuang sia-sia untuk melamunkan sesuatu yang memang gak akan kembali. dan selalu, tanpa kita sadari, kita menikmati setiap waktu yang berlalu dengan lamunan. jadi, kapan mau belajar menghargai waktu?
(3.) Trying to hide what you really feel. - mencoba menyembunyikan apa yang sebenarnya dirasakan. berpura-pura. hidup selalu tentang berpura-pura. lo selalu pura-pura kuat saat lo sendiri sadar lo udah gak kuat. lo selalu nahan nangis saat airmata lo udah diujung mata. sesek banget rasanya harus berpura-pura. berpura-pura gak peduli dan nahan diri padahal lo cinta. berpura-pura senyum ditengah orang-orang yang mencemooh lo, padahal lo udah gatel banget mau nonjok mukanya. lo gak selalu harus setegar itu. jangan sampai nanti akan meledak disaat yang gak tepat, dan menghancurkan semuanya. meskipun lo juga menikmati sakit yang dihadirkan dari berpura-pura. kegalauan yang didramatisir.. jadi, kapan lo mau jujur sama diri lo sendiri?
(4.) Loving someone who loves another. - mencintai seseorang yang mencintai orang lain. dari judulnya aja udah jelas salah, pasti bakal nyakitin. lo tau dia cinta sama orang lain, tapi tetep lo gebet. belum lagi berharap untuk bisa memilikinya. trus nanti lo berdalih kalau cinta lo ini cinta sepihakpun gak apa-apa, udah resiko untuk cinta bertepuk sebelah tangan. lo akan bilang kalau lo gak perlu memiliki dia. pertanyaannya... lo hidup di dunia mana sih sampai nemu cinta yang gak perlu dimiliki? kalau emang lo cinta, pasti lo ingin memiliki. kalau emang lo cinta dan lo tau gak bisa, pasti lo mundur, gak pasang gas pol terus hajar lampu merah. dan kenyataannya, lagi-lagi pasti lo akan menikmati saat-saat galau mencintai dia dengan bertepuk sebelah tangan. jadi, sampai kapan lo mau terus ada dijalur orang?
(5.) Having a commitment with someone you know that would not last. - berkomitmen dengan seseorang yang belum akan menjadi pasangan tetap. kita hanya berpikir bahwa kita harus memanfaatkan waktu sebaiknya dengan orang yang kita sayang, dan kemudian kita berharap akan menjadi selamanya. kita menjalin komitmen dengan seseorang yang masih pacar, yang masih mungkin kita tinggalkan atau meninggalkan kita, menjalin ikatan dalam yang belum tentu akan terealisasi dalam sebuah ikatan sakral dan menjalaninya seolah-olah hal itu menyenangkan. tren masa kini. ketika kita menjalin komitmen lebih dengan seseorang, bersama itu juga kita telah meletakkan harapan kita untuk selalu bersama orang itu. dan lambat laun, harapan itu akan semakin tinggi. itulah yang menyakitkan. tapi pada kenyataannyapun, manusia memang hidup dari pengharapan, dan seberapa keras terjatuhnya nanti, kita selalu menikmatinya. jadi, sampai kapan rela digantung?
(6.) Shielding your heart to love somebody. - menutup hati untuk mencintai orang lain. kadang kita mengalami ketakutan yang berlebihan mengenai sesuatu, entah karena trauma di masa lalu, atau karena pengalaman orang lain yang tidak menyenangkan. hal itu membuat kita menjadi enggan untuk tau dan memutuskan menutup hati untuk mencintai seseorang. muncul perasaan takut disakiti, takut dikhianati karena masa lalu orang tua, atau orang-orang terdekat kita. atau karena pengalaman teman yang tidak menyenangkan, kita menjadi takut untuk memulai dan mencoba. kita takut diselingkuhi, takut akan menyakiti, takut jika pasangan kita tidak seperti yang kita harapkan, atau takut pengalaman teman dan masa lalu akan terulang kembali. semuanya bukannya tidak mungkin akan terjadi, tapi kita tidak akan tau kalau kita tidak berani mencoba. meskipun ada sedikit perasaan menikmati saat kita sendiri dan menutup hati, sakit-sakit linu yang mencoba membohongi perasaan sendiri.. tapi selamanya akan seperti itu jika kita tidak mencoba. jadi, kapan mau belajar membuka hati untuk orang lain?
(7.) Loving a person too much. - mencintai seseorang dengan terlalu. segala sesuatu yang berlebih itu gak baik. gue pernah bahas masalah berlebihan ini sebelumnya. ketika kita mencintai seseorang dengan terlalu, kita akan menjadi berharap dengan terlalu, dan ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita, kita akan jatuh dengan terlalu juga. sadar gak sih, sesuatu yang terlalu itu bisa membunuh lo? kalau lo terlalu banyak makan junkfood, lama-lama lo bakal mati karena penyakit. kalau lo terlalu banyak minum alkohol, lama-lama lo juga bakal mati kena ginjal. kalau lo terlalu sering merokok, lama-lama lo juga bakal kehilangan paru paru sehat dan mati. nah, apalagi kalau lo mencintai dengan terlalu? lama-lama lo bakal jadi overprotective dan gila sendiri karena cinta yang akan berubah jadi obsesi. sekalipun rasanya menyenangkan ketika bisa mencintai seseorang, tapi kalau berlebihan lo bakal kehilangan akal. jadi, masih mau hidup lama/engga?
(8.) Right love at the wrong time. - cinta yang tepat diwaktu yang salah. ini juga udah pernah gue bahas, kayanya emang gak bisa lepas dari dilematika. kadang kita cuma bosan sama rutinitas yang udah ada, jadi memilih jalan pintas untuk menciptakan suasana baru yang sebenarnya malah menyusahkan kita. cinta yang tepat, pasti datang diwaktu yang tepat, dengan orang yang tepat. kalau waktunya udah salah, itu namanya numpang lewat doang, bukan cinta. jadi, masih tetep kekeuh kalau cinta yang salah itu suatu saat bisa jadi benar?
(9.) Taking risk to fall in love again. - mengambil resiko untuk jatuh cinta lagi. mungkin yang pas dengan situasi ini adalah ketika kita udah punya pasangan, tapi tetep ngotot untuk jatuh cinta lagi sama oranglain. kita gak bisa mengatasi rasa jenuh kita terhadap hubungan kita dan berharap akan mendapat angin segar ketika mencintai orang lain lagi. hobinya bikin runyam. coba berpikir kedalam dulu, baru berpikir keluar. jangan sampai lo nanti nyesel ujung-ujungnya dan balikan lagi sama dia. selihai-lihainya tupai melompat, suatu saat pasti akan jatuh. jadi, jangan ambil resiko untuk hal yang lebih mahal ganjarannya.
(10.) Accepting that it was never mean to be. - menerima bahwa sesuatu tidak akan pernah menjadi milik kita. ini judulnya terlalu pasrah. gak baik terlalu pasrah sama keadaan yang kita gak tau gimana nantinya, tapi kita terlanjur menjugde keadaan itu akan berakhir seperti apa. kita gak mau sedikit berusaha untuk mengubah keadaan yang ada dan malah larut dalam keadaan yang sudah jelas-jelas gak menyenangkan. jadi, mau tetep stuck kaya gini?
(11.) What ifs. - bagaimana jika ... pengandaian selalu membunuh. dan kita suka mengandai. berandai jika ini begini, itu begitu, maka lebih baik. padahal belum tentu. kenapa kita gak mensyukuri aja apa yang ada, dan menghentikan pengandaian. keadaan belum tentu akan lebih baik/buruk sesuai pengandaian kita. jalani saja sehari-hari apa adanya. jadi, berhentilah hidup dalam pengandaian.
sebenarnya, manusia itu mahluk yang senang hidup dalam drama, karena itulah, walaupun sinetron gak mendidik, ratingnya tetap tinggi. kita suka ada dalam kondisi-kondisi luar biasa yang bisa membuat orang berdecak. kita bangga dengan masalah-masalah kita dan mengumbarnya ke orang, tanpa berusaha mencari solusi. kalau orangnya bisa bantu sih gak apa-apa, tapi kalau engga, yang ada bikin malu aja. kita selalu mengalami kesulitan masalah menerima. ya, manusia selalu sekompleks itu.
hal-hal diatas memang menyakitkan jika dibayangkan, tapi kenyataannya, kita pasti pernah ada dalam salah satu diantaranya.
Life is so unpredictable.. so, enjoy it!