.... ,
Aroma kenangan
-----
Pagi; aromamu membelalak.
kenangan berserakan dimana-mana.
dibalik selimutpun, kau ada.
layaknya debu dari rangkaian perabot lama yang tak terjamah kemoceng.
dan aku hanya pasrah.
sepasang kupu-kupu hasil kebodohan kita menjelma diperutku.
semoga mereka sanggup terbang; menjemputmu.
kemudian kita berkumpul bersama seperti keluarga: menertawakan masa depan yang tak pernah sampai.
aku menyalakan lagu kesukaan kita, kemudian mengambil posisi.
diatas pecahan-pecahan kaca dengan kaki telanjang; lantang.
darah segar mengalir cepat, biarkan. mendadak aku jadi mati rasa; sebab tiada yang lebih menyakitkan dari kehilanganmu.
tunggu aku!
terkulai lemas. kemudian kehabisan darah. dan mati. menyusulmu.
No comments:
Post a Comment