.... ,
Matamu adalah hulu sungai hatiku, darinya mengalir segala sumber kehidupan. Sesederhana aku bahagia saat menatapmu: Tenang, jauh dari riuh dunia.
Matamu adalah jurang air terjun, darinya mengalir luapan emosi paling deras yang tak pernah terucap melalui kata. Sesederhana aku terluka saat menatapmu: Penuh dengan luka.
Matamu juga adalah barisan kata-kata, darinya mengalir segala makna yang tersirat. Sesederhana aku mengerti ketika menatapmu: Sedang menatap pilu seseorang disebrang sana.
Melalui matamu, aku belajar bahwa hidup tak sesempurna harapku. Dari matamu, aku belajar kejujuran. Pelangi yang kerap kau sungging diujung bibirmu, semata kamuflase saat kutatap kesedihan bersemayam lekat dimatamu.
Melalui matamu, aku melihat pancaran diam yang sempurna. Bagaimana sepasang mata mampu memperlihatkan seluruh rasa yang berbinar, dari sebuah cinta yang tertahan. Ya, tatapanmu selalu berlabuh dihatinya. Dan karena itulah, aku mencintaimu.
Melalui matamu, aku lekat dalam harap. Cemas-cemas menunggu senyuman hadir disana. Sesungging nyata. Aku mencandu tawamu dalam sebuah tatapan mata. Dari matamu, aku menemukan matahari terbit, dan berharap ia tak perlu terbenam agar aku tetap hangat didalamnya.
Melalui matamu, aku jatuh cinta. Turun kehati, lurus dan tepat mengena diulunya. Kemudian bersungut-sungut, sebab tak mampu memilikimu.
No comments:
Post a Comment