.... ,
Kesenjangan diantara gelas-gelas kaca.
Buih-buih putih digelasmu mulai memudar terbakar resah, tak lekas terseruput dan menimbulkan hangat di dada.
Sementara kau tak berhenti menuang; dan terus menuang. Luber tersia-sia.
Ruang ini jadi saksi,
Berbotol-botol bir mengalir begitu saja.
Berharaplah ia menari bertelanjang kaki dilantai dansa. Agar terpeleset menjengkang, kemudian timbul kesempatan untuk berkenalan.
Kemudian kau akan menawarinya segelas, dan turut serta menikmati rasa dari ujung bibirnya. Terus begitu.
Ruang ini kembali jadi saksi,
Bergelas-gelas bir kau nikmati melalui kulumannya.
Dan kau mengutuki pagi.
Sebab kau ingin malam tetap ada, untuk tetap bersamanya.
Menikmati segelas.
dua gelas.
tiga.
empat.
lima. enam. tujuh gelas. Tak ada lagi buih.
kemudian tersenyum bersama-sama. Melupakan segalanya..
No comments:
Post a Comment