Wednesday, March 07, 2012

Freadophic

.... , Hari ini gue menghadiri talkshow Freadophic yang mengusung tema "Creative Writing, Let it Lose and be success" dengan pembicara Alit Susanto (@Shitlicious - Penulis, blogger, pengarang buku Shitlicious dan Skripshit - yang baru terbit bulan ini dan masih dalam proses pengiriman) dan Arif Muhamad (@Poconggg - Penulis, blogger, pengarang buku PJP - Poconggg juga Pocong) yang cukup tenar dikalangan para pecinta twitter. 

Acara ini diselenggarakan oleh FE Unika Atma Jaya Jakarta. Mulanya, acara sempat ngaret hampir satu jam dari jadwal yang telah ditetapkan. Namun, kekecewaan seketika sirna ketika melihat narasumber memasuki ruangan dan acara segera dimulai. Di awal pembicaraan, kedua narasumber berbagi pengalaman mengenai awal mula menjadi seorang penulis dan bagaimana buku mereka bisa laku di pasaran. Termasuk mengenai eksistensi mereka sebagai seleb twit yang cukup menarik perhatian. Ya, semua yang hadir di talkshow hari ini pasti punya twitter dan memfollow mereka. Twitter menjadi media pemasaran yang menarik dan cukup menjanjikan. Bagaimana ke-kepo-an seseorang terhadap keseharian orang lain sanggup menumbuhkan rasa penasaran yang lagi dan lagi. Ya, kalau gue bukan follower mereka, mungkin gue akan kelihatan kaya hidup di goa jaman batu yang akan bertanya "siapa itu Poconggg? siapa itu shitlicious?" 

Acara berjalan santai dan nyeleneh, karena kadang diselingi guyonan-guyonan segar khas masing-masing dari mereka. Duta Move On (begitu tertulis di bio twitter @Poconggg) yang sering menyelipkan #PenggalauanMassal disela-sela pembicaraan serius dan Alit yang fasih berbahasa eng-java kental, dan sentilan-sentilan ngenes yang membuat seisi ruangan larut dan tertawa bersama. Penyampaian yang menarik dan tidak membosankan. Ya, kita memang harus selalu berinovasi jika ingin bertahan. Mereka mampu menyampaikan pesan moral meski dengan bahasa yang absurd.

The point, creative writing, let it lose and be success - diartikan sebagai kemampuan untuk menulis kreatif (tidak biasa), mengesampingkan mental blog (takut sebelum berperang) dan meraih kesuksesan. Kita harus menemukan karakter tulisan kita (yang membedakan kita dengan yang lain - alasan utama mengapa kita layak), mengembangkan konten (inovasi-inovasi dan perubahan), mengesampingkan dan membuang jauh-jauh mental blog (takut sebelum berperang - takut dihina dan merasa gak mampu, gak yakin akan kemampuan diri sendiri), konsistensi terhadap tulisan (rajin menulis, menentukan target dan tekun untuk terus melatih kemampuan diri dalam menulis) dan berjiwa besar (karena untuk menjadi orang besar, kita harus berjiwa besar). Jadi, tentukan seperti apa jenis tulisan kita, konten kita, yakin dan percaya diri dengan apa yang kita tulis, dan konsisten menulis.

Seorang penulis dinilai bukan dari berapa banyak royalti yang diterima dari hasil penjualan bukunya, melainkan dari seberapa banyak apresiasi pembaca terhadap buku yang dihasilkannya. - @Shitlicious. Gue sangat terinspirasi dengan kalimat ini. Ya, gak ada kebanggaan yang lebih bagi seorang penulis dari sebuah apresiasi pembacanya. Kemarin, gue meretweet salah satu tweet dari @Deelestari (Dewi Lestari - Penulis, Penyanyi, Penulis lirik lagu) yang berbunyi: "tulislah apa yang kita suka. Itu lebih mudah daripada menulis yang SEMUA ORANG SUKA." dengan penekanan pada kalimat terakhir, itu membuat gue sadar kalau gue gak bisa membaca pikiran semua pembaca gue, dan gak juga bisa memenuhi apa yang mereka inginkan. Kadang gue suka memikirkan banyak hal: apakah tulisan gue itu layak, sudah cukup menarik, dapat feelnya, dsb. Tetapi pada kenyataannya, gak semua pembaca akan terpuaskan dengan apa yang gue tulis. Mereka punya selera masing-masing dan gue harus bisa menerima itu. Gue gak perlu jadi orang lain, meniru gaya tulisan orang lain supaya disukai oleh pembaca gue. Bukankah seseorang tertarik dengan sesuatu yang berbeda?

Freadophic hari ini luar biasa, sarat dengan pengembangan kepribadian dan meningkatkan kepercayaan diri untuk menulis. Semua orang bisa menulis, tapi sedikit orang yang mampu mengolahnya menjadi berarti. Mereka adalah dua diantaranya, semoga gue kelak. ;)

No comments:

Post a Comment