Sunday, November 04, 2012

Malaikat Patah Hati

.... ,
Alkisah, malaikat jatuh cinta pada salah satu mahluk ciptaan-Nya.
Ia mengagumi setiap sudut lekuknya, paras dan elok sempurna mahluk yang diberi nama Adam itu.
Gurat wajahnya begitu disukainya.
"Lengkung senyumannya mengalahkan pelangi sehabis hujan. Ia seperti embun yang selalu dirindukan pagi," katanya.
Lubang dikedua pipinya seperti palung di bumi, membuatnya rela tenggelam disana. 
Sorot matanya penuh kepercayaan diri, tajam sekaligus menenangkan. Ia suka menatapnya dalam-dalam, menemukan surga dalam definisinya disana.

Mahluk itu tidak bersayap seperti dirinya, tapi mampu membawanya terbang tinggi.
Mahluk itu tidak abadi seperti dirinya, tapi mampu menghadirkan perasaan selamanya.

"Aku rela menukar keabadianku untuk bisa bersamanya," Ujar malaikat kepada-Nya, sambil menunjuk kearah Adam.
.
.
.
Tuhan murka.

Seketika ia mematahkan sepasang sayap malaikat kesayangan-Nya, hingga terhempas ke bumi; kemudian mematahkan pula hati malaikat-Nya itu jadi dua: 
Ia menciptakan Hawa.

Air mengalir dari ujung mata si malaikat. Ia tidak lagi abadi. 
Dan kini ia percaya, tidak ada sesuatu yang selamanya.

No comments:

Post a Comment