.... ,
Tuhan kadang suka memberi kebahagiaan yang terlalu. Dihadirkannya kamu, disimpan sejenak untuk pergi, kemudian dikembalikan sebagai tanda-Nya bahwa aku harus berhenti mencari.
Tak tahu harus berujar apa selain syukur yang teramat.
Aku tak pernah tahu betapa mahalnya aku dihadapannya; bahkan aku tak pernah mengerti mengapa dicintainya begitu membuatku bahagia.
Ralat.
Mencintainya,
Mencintainya begitu membuatku bahagia. Dicintainya adalah bonus dari Tuhan untuk segala bentuk eksistensi-Nya.
Tuhan selalu penuh dengan kejutan. Ketika kehidupan membuat aku harus mengucapkan selamat tinggal, Ia dengan sabar memeluk dan memberi ku hadiah kecil yang begitu ku butuhkan: Ucapan selamat datang.
Tak tahu harus berekspresi seperti apa selain menangis haru.
Aku tak pernah tahu betapa berartinya kehidupanku untuknya; bahkan aku tak pernah paham betul mengapa kehidupanku bisa berarti.
Ralat kedua kalinya.
Kehidupannyalah yang sangat berarti untukku. Setiap hela nafas yang ku tarik adalah dirinya, dan segala nafas yang ku hembus adalah doa untuk kebahagiaannya.
Tuhan memang selalu tahu apa yang dibutuhkan Umat-Nya.
.
.
.
Dia selalu tahu, aku butuh kamu.
No comments:
Post a Comment