Wednesday, June 27, 2012

Hutang Rindu

.... ,

Aku sudah membayar lunas rinduku melalui sebungkus asap;
Hari ini.

Kepulan-kepulan asap mengalir manja dari bibirku.

Ruang ini jadi riuh. Terbatuk mengecamku.
Sebab membuatnya semakin sempit lagi.

Asbak itu penuh putung-putung filter yang hancur teremas;
Bersama potongan-potongan kenangan tentangmu yang turut diantaranya.

Lantai ini berserak abu;
Menghujani nelangsaku.

Disela-sela jemariku, tersisa satu yang utuh.
Yang siap ku hangatkan; agar baranya turut meresapi pedihku.

Namun rasanya percuma aku membayar;
Sebab kau masih saja berhutang : sejumlah rindu yang tertahan;
yang menghantui nuraniku.

No comments:

Post a Comment