Monday, June 18, 2012

Hawa

.... ,

Hawa paling jahat yang pernah dicipta semesta. Paras dan otaknya tak berhenti mendecak setiap adam yang melihatnya.
Kesempurnaanya fatal, jauh dari akrab. Tetapi pesonanya mematikan.  Diamnya mengundang tanya, senyumnya penuh tafsir. Menerawangkan pikiran-pikiran kotor yang bersemayam disetiap benak adam yang tertambat padanya.
Bukan aktris yang pandai berakting, namun senantiasa memainkan perannya dengan baik. Hanyut dalam setiap rengkuh aroma adam yang memeluknya, juga menghancurkannya perlahan dari dalam. Sandiwaranya tanpa skenario, murni melibatkan hati.
Menikmati setiap luka yang dibuat, dan turut dirasakannya. Penghiburan paling mahal yang selalu dibayarnya dengan airmata. Tapi selalu dinikmati, dan dirindukan.
Hukuman semesta untuk sebuah karma masa lalu orang tuanya, dilunasinya dengan setiap tatih langkahnya.
Membuang jauh harga diri.
Untuk sebuah kebahagiaan semu yang selalu dicarinya. Pelampiasan atas ketidakseimbangan hidup yang dijalaninya.

Hawa paling jahat yang pernah dihadirkan semesta, untuk memberi kelam disetiap hati adam yang ingin menyentuhnya. Adalah garis hitam pekat yang tak akan luntur, bahkan oleh terpaan waktu.
Membekas, dan selalu berbekas.
Kerapuhannya tersembunyi apik diantara setiap gusar yang menerpa. Hanya saat sendiri, ia menjelma menjadi dirinya yang nyata. Yang tidak tersingkap siapapun. Peringainya hampir tak tertebak, kadang kala ia menggabungkan pemikirannya dengan perasaannya, secara bersamaan.
Mengalahkan egonya yang membuncah, penikmat sejati. Ia paham betul bagaimana harus memanfaatkan talentanya. Meskipun seringkali terjebak dalam kebodohannya sendiri dan larut dalam setiap rasa yang dibuatnya. 
Kelebihannya ialah juga kekurangannya.
Kata-katanya adalah racun paling mahal yang mampu membius. Hati dan otak setiap pendengarnya. Kitabnya fasih. Tidak tertulis, tapi terealisasi. Kelihaiannya mencuri, menguras habis setiap ilmu kehidupan dan pengalaman dari setiap adam.
Alurnya memang tidak sempurna.. tapi nyata. Ia mencintai dirinya, sama seperti ia mencintai setiap sakit yang dibuatnya. Kerap memanjakan diri dengan kenangan-kenangan. Kerap memanjakan diri dengan kesenjangan-kesenjangan.

Hawa paling jahat yang pernah menjejakkan langkah disemesta: Aku. 

No comments:

Post a Comment