.... ,
Hawa paling jahat yang pernah dicipta semesta. Paras dan
otaknya tak berhenti mendecak setiap adam yang melihatnya.
Kesempurnaanya fatal, jauh dari akrab. Tetapi pesonanya
mematikan. Diamnya mengundang tanya,
senyumnya penuh tafsir. Menerawangkan pikiran-pikiran kotor yang bersemayam
disetiap benak adam yang tertambat padanya.
Bukan aktris yang pandai berakting, namun senantiasa
memainkan perannya dengan baik. Hanyut dalam setiap rengkuh aroma adam yang
memeluknya, juga menghancurkannya perlahan dari dalam. Sandiwaranya tanpa skenario,
murni melibatkan hati.
Menikmati setiap luka yang dibuat, dan turut dirasakannya. Penghiburan
paling mahal yang selalu dibayarnya dengan airmata. Tapi selalu dinikmati, dan
dirindukan.
Hukuman semesta untuk sebuah karma masa lalu orang tuanya,
dilunasinya dengan setiap tatih langkahnya.
Membuang jauh harga
diri.
Untuk sebuah kebahagiaan semu yang selalu dicarinya. Pelampiasan
atas ketidakseimbangan hidup yang dijalaninya.
Hawa paling jahat yang pernah dihadirkan semesta, untuk memberi
kelam disetiap hati adam yang ingin menyentuhnya. Adalah garis hitam pekat yang
tak akan luntur, bahkan oleh terpaan waktu.
Membekas, dan selalu berbekas.
Kerapuhannya tersembunyi apik diantara setiap gusar yang
menerpa. Hanya saat sendiri, ia menjelma menjadi dirinya yang nyata. Yang tidak
tersingkap siapapun. Peringainya hampir tak tertebak, kadang kala ia
menggabungkan pemikirannya dengan perasaannya, secara bersamaan.
Mengalahkan egonya yang membuncah, penikmat sejati. Ia paham
betul bagaimana harus memanfaatkan talentanya. Meskipun seringkali terjebak
dalam kebodohannya sendiri dan larut dalam setiap rasa yang dibuatnya.
Kelebihannya
ialah juga kekurangannya.
Kata-katanya adalah racun paling mahal yang mampu membius. Hati
dan otak setiap pendengarnya. Kitabnya fasih. Tidak tertulis, tapi terealisasi.
Kelihaiannya mencuri, menguras habis setiap ilmu kehidupan dan pengalaman dari
setiap adam.
Alurnya memang tidak sempurna.. tapi nyata. Ia mencintai
dirinya, sama seperti ia mencintai setiap sakit yang dibuatnya. Kerap memanjakan
diri dengan kenangan-kenangan. Kerap memanjakan diri dengan
kesenjangan-kesenjangan.
Hawa paling jahat yang pernah menjejakkan langkah disemesta:
Aku.
No comments:
Post a Comment