.... ,
Hanya ini caraku mengenangmu.
Memenuhi paru-paruku dengan menelanmu, dalam tiap batang rokok yang tersulut dari bibirku.
Bungkus demi bungkus berceceran.
Asap memenuhi ruang, menghadirkan aromamu.
Mencintaimu dengan segala keterbatasanku.
Sebagai perempuan yang tak mampu memilih hidup bersamamu.
Melalui batang demi batang yang mengaliri asap ke seluruh darahku;
kamu turut serta.
Menciptakan kecanduan yang membunuh.
Perlahan, aku menjelma menjadi pecandu handal.
Tapi mana yang lebih baik: Mati karena terlalu banyak mengkonsumsi nikotin?
atau;
Mati karena terlalu mencintaimu?
Tidak ada, kurasa.
Kamu dan rokok adalah kesatuan yang tak terpisahkan.
Yang kuharap, tiap hisapannya akan membawaku semakin dekat denganmu.
Sebab,
apapun yang membunuhku lebih dulu....
tetap bermuara padamu.
No comments:
Post a Comment