.... ,
Aku ingin menulis tentang senja. Senja seperti seorang perempuan paruh baya, menunggu dengan setia. Duduk bersimpuh dibibir pantai, menunggu matahari untuk pulang.
Setiap hari, setiap pukul lima tiga puluh petang, ia termangu diatas pasir putih beralaskan kain tipis merah muda yang mulai kusam warnanya.
Setiap hari, setiap pukul lima tiga puluh petang, ia diam memandang kearah matahari terbenam. Bola matanya hitam pekat, serupa lautan luas yang padam; kau pasti dapat melihat matahari juga tenggelam disana.
Mungkin juga hatinya. Perasaannya serupa bias cahaya oranye yang terpantul diatas laut. Ada tapi seolah-olah tak ada. Lelaki yang dicintainya pasti seperti senja. Indah, namun hanya sesaat saja.
Setiap hari, setiap pukul lima tiga puluh petang, kecuali kalau hujan bertandang dan pantai pasang. Kau akan melihat seorang perempuan paruh baya dengan alas kain tipis merah muda yang mulai kusam warnanya duduk dibibir pantai.
Ia menunggui senja.
No comments:
Post a Comment